Aku ingin menjadi Pohon
Semilir angin berhembus dengan tenang menyapa semua yang ia lewati dengan kelembutan, tak satupun mampu menolaknya karena disentuh hingga ke hati, bahkan pohon kecil sekalipun mengucap syukur bisa merasakan kelembutan sang angin dan hewan rakus pun dapat sedikit tenang dengan sentuhan itu.
Dunia ini diciptakan Tuhan dengan sempurna, bahkan semua diciptakan selalu memiliki jodohnya masing-masing. Tak satupun makhluk yang terlahir jomblo didunia ini karena Tuhan telah menciptakan semuanya dengan pasangannya masing-masing.
Terkadang saya sempat berpikir, apakah selama ini yang kita ketahui benar itu adalah kebenaran yang sejati? Apakah kesalahan itu adalah mutlak sebuah kesalahan?, saya pernah belajar bahwa semua hal itu pasti memiliki hikmah yang baik, begitu pula untuk sebuah kesalahan. Lantas, kenapa seseorang yang pernah salah selalu susah untuk menjadi benar dan mengapa seseorang yang selalu benar sangat cepat menjadi salah ketika ia jatuh dilubang kecil sekalipun.
Manakah hal yg baik itu, mana kelembutan angin yang menyentuh sampai kehati itu, mana pula orang-orang yang benar dan memiliki kebenaran sejati, harus dibawa kemana orang-orang salah yang ingin berubah baik itu.
Saya sangat mengerti Tuhan menciptakan manusia sebagai sebaik-baiknya ciptaan, makhluk yang membuat sekelas malaikat tunduk didepannya, yang juga membuat para iblis harus keluar dari surga, makhluk yang menjadi penggati Tuhan di bumi. Ohh begitu sempurnanya kita wahai manusia.
Apakah malaikat gagal untuk memandu manusia ke jalan yang benar, ataukah iblis yang berhasil merayu manusia untuk menemaninya di neraka, atau kurangkah do'a para nabi untuk kita umat akhir zaman ini.
Banyak yang bilang saya benar, saya juga benar, saya lebih benar, saya paling benar, saya pasti benar. Tapi mengapa semua kebenaran itu berbeda? Apakah kebenaran itu memiliki saudara atau kepribadian masing-masing? Jika ada seharusnya mereka bisa melengkapi, bukan malah saling menyalahkan.
Angin, tolong sentuh lembut hati mereka yang selalu merasa benar dan ingin terlihat benar. Tolong bawa mereka yang salah dan ingin menjadi benar ketempat yang lebih layak, tolong jadikan perbedaan kebenaran itu menjadi kebenaran yang saling membenarkan bukan saling menyalahkan. Tolong juga sentuh hati saya seperti engkau menyentuh pohon dan membuatnya menari dengan perasaan bersyukur.
Untuk angin.
Comments
Post a Comment